Perdana Kai Tamasya

May 03, 2017

 
Kai mau tamasya berkeliling keliling kota hendak melihat lihat keramaian yang ada...
Sebagai istri yang suaminya hobi mancing, pantai adalah salah satu tujuan wisata yang selalu dituju, lagian setelah balik berlayar dari pulau seribu waktu itu gue langsung hamil Kai, jadi ya Kai juga anak pantai ha ha ha.
 
Tepat usia 3 bulan kami ajak Kai liburan ke Tanjung Lesung, cemas? Gak kok, kan sudah vaksin, meski begitu segala perlengkapan gak boleh ketinggalan. Karena cuma pergi seharian gue membekali diri dengan dua baju ganti, 3 diapers, tisu basah, minyak telon, lotion dan waslap. Selimut dan bantal gak boleh ketinggalan.

Kami berangkat pukul 2 pagi karena berencana pulang tengah hari, karena udah pernah ke sana kami gak terlalu kesulitan. Kami sampai di sana pukul 7 dengan keadaan jalan yang lumayan lengang. HTM beach club waktu weekend 40.000 sedangkan weekdays 25.000 saja.
Ternyata suasana pantai pagi hari itu sungguh amat menyenangkan walaupun disambut gerimis dan kondisi laut pasang, gemuruh ombak dan suasana pantai yang masih sepi bikin damai hati.

Banyak hal berubah sejak terakhir kami kesini, yang paling bikin suami patah hati adalah jembatan yang bakal jadi spot buat mancing kini tinggal tiang tiang pancang yang terendam air laut. Mungkin sudah lama rusak dimakan ombak. Huft.

Akhirnya mas suami mancing di tempat lain setelah laut agak surut dan ikut berenang bareng adik besar dan adik bungsu. Gue? Menikmati suasana sambil mangku Kai di bangku santai.

Alhamdulillah Kai ndak rewel, bangun tidur langsung nyusu terus main pasir. Sepanjang liburan muka Kai merengut sibuk observasi, ini di mana ya? Kok begini? Kok begitu? Jadi kami gak punya foto dengan pose senyum manis Kai ha ha ha.

Hari sudah mulai siang ketika kami bergerak mencari santapan, dari awal gue udah woro woro sama keluarga besar mau makan di RM Bu Entin. Lokasinya 40 menit arah pulang dari beach club, tempatnya gak terlalu besar tapi untungnya pas kami datang suasana agak sepi.

Berhubung ibu baru ini sibuk mengurusi Kai jadi gue gak ngepost foto apapun, kalian baca sambil membayangkan aja ya ha ha ha.

RM Bu Entin ini paling terkenal sama otak otaknya, tapi rasanya emang enak kok, gak terlalu amis dan gue paling suka dimakan gitu aja tanpa dicocol sambal kacang yang menurut gue kurang enak. Sebungkus cuma 1.500 agak nyesel kenapa gak mbungkus.

Menu makanan di sini terbilang sederhana, urap, tumis oncom, ayam cumi ikan udang bakar, kerupuk udang, ikan asin balado dan banyak lagi. Nah makanan yang gue sebut  barusan langsung disajikan di atas meja, mirip kalo kita lagi makan di warung padang, apa yang kita makan baru dihitung sama pelayan.


Menu yang bikin gue gak bisa lepas dari Bu Entin bahkan setelah nambah dua kali adalah cumi bakarnya. Cuminya dibakar polos tanpa bumbu tapi gak amis dan gue belum pernah makan cumi bakar seenak ini. Terbaik! Ikan kerapu bakar yang menurut gue gak ada rasanya dan biasa aja malah jadi pujaan anggota keluarga yang lain. Semua orang lahap makan dan mereka terkesan.

Haaaaaaaaa. Senangnya bisa membahagiakan perut lapar.

Total makan 12 orang dengan menu segitu banyak cuma keluar uang 450.000, makan kenyang sampai begah murah meriah boleh nambah.
 
Oiya, RM Bu Entin punya dua cabang lain loh, ada di Serang dan Carita, di salah satu tempat itu ada yang punya table lesehan jadi kalo bawa keluarga makan bakal jauh lebih enak.

Perdana liburan bawa anak emang agak was was, apalagi perjalanan pulang yang cukup menyita waktu ketika Kai mulai bosan di mobil ditambah lengan dan punggung ibu yang mulai kebas tapi kemacetan makin gak warasss. Wes bubar bubar...

Sampai di rumah Kai langsung ketawa happy, mungkin senang akhirnya bisa rebahan, sama dong nak ibu juga ha ha ha. Alhamdulillah malamnya gak demam atau pilek, anak ibu jagoan deh.

Tamasya berikutnya akan lebih jauh dan mungkin lebih melelahkan tapi kita masih bisa senang senang kan?

You Might Also Like

0 komentar