Berhenti Punya Karir

December 13, 2023

Saya memulai pekerjaan setelah lulus sekolah menengah, mungkin ketika usia 18 tahun (?), walau hanya guru les paruh waktu pekerjaan itu bertahan sampai saya lulus kuliah 4 tahun kemudian.

Akhir tahun 2014 saya diterima bekerja sebagai junior asisten di salah satu distributor welding company, melewati masa percobaan selama 6 bulan ketika akhirnya datang dari jauh sebuah kesempatan yang membuat saya tidak bisa melanjutkan.

Pertengahan 2015, saya disambut di salah satu mining company, 2016 setelah 6 bulan menjadi pegawai tetap saya mengubah status sendiri menjadi istri, 2017 menjadi ibu satu anak, 2021 menjadi ibu anak dua.

Saya bertahan di sana dengan semua pasang surut susah senang mengurus hidup di kantor dan di rumah. Tidak pernah terbesit untuk berhenti karena saat itu saya suka keadaan saya.

2021 kuartal 4, ujian karir datang tanpa aba aba. Mutasi posisi, jobdesk baru yang tumpang tindih dibarengi gaji naik banyak dan akses tembus VVIP.

Tidak ingin saya terima tapi keadaan memaksa, maka saya jalani walau dengan air mata. Pada masa masa yang ternyata sulit itu, appa adalah orang nomor satu yang bisa saya andalkan, walau cuma dengar saya sesenggukan atau nemenin bikin kerjaan sampai jam 3 malam. Beliau selalu di sana.

Sampai 2022 awal, datang hari saya mengetik surat pengunduran diri karena akhirnya merasa cukup, beban yang terlalu berat ini sudah sangat melekat. Tidak kuat.

Di ujung tahun 2023, setelah hampir 2 tahun berhenti punya karir di usia 30, saya suka keadaan saya. Tentu karena perilaku appa yang masih sama, baik dulu atau sekarang, saya cinta :)

"Karena tidak tahu akan bagaimana di masa depan, mari jalani hari ini dengan benar"

You Might Also Like

0 komentar