[Review] Bebek Goreng Bulak Kapal

July 17, 2019

Alert: Review ini akan kurang lengkap dan tidak informatif tapi kalau kalian senggang ya dibaca aja sampai habis

Saya suka bebek, bebek goreng terutama. Kalau dibakar rasanya agak gimana ya, masih basah gitu saya gak suka. Bebek kaleyo ada di urutan paling atas, kemudian nasi bebek madura yang biasa di pinggir jalan. Dulu saya suka banget nasi bebek di daerah Jatimulya, kematangannya pas, sambal dan bumbunya juga sedap. Sayang waktu tahun lalu balik lagi gerobaknya udah gak ada. Sejak itu saya gak pernah beli nasi bebek sama sekali soalnya males hunting tempat baru huhu.

Terus senin malam diajak Appa makan bebek goreng di bulak kapal, sebenernya udah beberapa kali take away sih cuma baru kemarin makan di tempat. Letaknya persis di belakang rel kereta jadi kalau ada kereta lewat ya berisik dan ngagetin, mejanya gak terlalu banyak tapi parkirannya lebar, setau saya mereka beberapa kali pindah tempat juga sih.


Saya pesen bebek goreng, ayam goreng, es teh manis dan es jeruk habis 55.000 I have no clue berapa harga per porsinya, mereka beneran gak punya satupun buku menu. Saya lupa pesen nasi setengah karena seporsi nasinya menurut saya terlalu banyak. Bebeknya gak keras tapi gak terlalu lunak, serundengnya banyak dan sambel yang secuil—tapi dicocol doang aja—serius banget pedesnya.

Makanannya emang sederhana kok, mereka gak sediain lalapan, timun aja kalau mau kalian harus beli satu buah gitu, pelengkap kayak pete dan gorengan juga ada. Bebek dan ayamnya gak panas karena mereka udah goreng banyak duluan, sambalnya pun kayak cuma cabe bawang putih tok tapi ya bisa terkenang bikin sayang LOL. Worth to try sih menurut saya, cukup untuk melepas rindu juga pelarian kalau lagi sendu.

Halah.

You Might Also Like

0 komentar