Weaning: Expired

July 19, 2023

Alhamdulillah peer menyapih anak kedua dah kelar, walau agak molor karena telat 2 bulan. Tepuk tangan!

Tadinya saya gak punya deadline untuk menyapih Nei ketika 2 tahun, sebab apa? Malas sekali hahaha. Ingat perjalanan menyapih anak pertama rasanya udah lelah duluan, ujungnya nanti ajalah. Sampai appa tanya “Mau kapan itu (disapih)?”


Backgroundnya, selama setahun kemarin Nei full menyusui, gak pernah lagi pakai botol dot, (dulu) gak doyan susu kotak juga, setiap mau tidur pasti mimi, jadi kalau gak mimi tidurnya gimana?

Percobaan pertama pertengahan bulan April, beli botol Avent baru dan merk susu formula yang dulu Kai minum, dibikinin sedikit aja tapi sesuai dugaan, ditolak.

Percobaan kedua masih di bulan April, seminggu sebelum ulang tahun kedua, sambil terus sounding “Gak boleh mimi” saya pakein plester luka di puting, pura pura sakit. Nei gak mau mimi sih tapi jadinya kesel, ngamuk, marah marah. Setiap tidur siang perlu nangis dulu apalagi tidur malam bisa lebih dari sejam meraung sampai akhirnya ketiduran. Bertahan 4 hari dengan kondisi melelahkan itu, akhirnya balik mimi.

Percobaan ketiga di akhir Mei, karena saya dan appa terbang ke Bali. Bawa banyak susu kotak ke rumah eyang sekalian buat Kai. Dua malam Nei tidur tanpa nangis minta mimi, tapi gendong jarik, di sini dia belajar minum susu kotak, soalnya gak ada pilihan kan? Sayangnya saya ke Bali tanpa persiapan breastpump jadi di hari terakhir perjalanan payudara kayak mau meletus. Ketemu Nei mimi lagi.

Percobaan keempat pertengahan Juli, saya memutuskan pakai cara kasar, beli brotowali. Iya, jamu yang pahit itu hahaha. Olesan pertama udah cukup bikin Nei shock, sepanjang sisa hari gak minta mimi padahal biasanya minta terus. Pas waktunya tidur malam dia baru agak drama, nangis minta mimi walau dilema karena tau akan pahit. Akhirnya saya kasih lagi dengan olesan brotowali. Ya gak mau dong dia.

Tidak nangis.
Menerima nasib.

Saya tawarin susu kotak dia gak mau. Tawarin air putih gak mau, tentu tidak saya tawarin gendong karena kenapa saya harus cari masalah baru kan?

Nei minta dipukpuk sebentar terus tidur dengan ikhlas. Tengah malam kebangun minta mimi, saya kasih dengan olesan brotowali, cuma kesenggol bibirnya dikit dia langsung tidur lagi, mungkin pahitnya meresap ke sanubari.

Besok paginya, dia bangun dengan ceria seperti tidak terjadi apa apa. Hari berulang dengan pola yang sama dan sampai tulisan ini dibuat Nei resmi tidak mimi lagi.

Jadi kalau gak mimi tidurnya gimana?

Saya gak bolak balik bikin susu di botol tiap malam, gak perlu pegel gendong sampai kesemutan, modal rebahan berdua lampu padam pukpuk sebentar aja udah cukup bikin dia lelap.
Oh senangnya…

You Might Also Like

0 komentar