Weaning: With Love

February 18, 2019

Dari semua drama tentang menyapih, yang paling sulit buat saya adalah mencari alasan yang tepat. Bagaimana saya harus menjelaskan kepada Kai kenapa dia harus berhenti mimi.


Apakah karena dia sudah besar?
Bagaimana kalau di kemudian hari saya perlu menyebut dia masih kecil untuk sebuah alasan. Bukankah itu akan membuatnya bingung?

Apakah dengan berbohong?
Saya sudah coba cara ini jadi tidak mempan untuk yang kedua kali. Cerita tentang percobaan pertama weaning with lie bisa dibaca di sini

Hence, saya menemukan sebuah kalimat untuk meyakinkan Kai bahwa dia harus berhenti mimi. Lengkapnya bisa dibaca di sini

Berangkat dari pengalaman itu, saya mulai dulu dengan diri saya. Sudah bulat belum untuk menyapih Kai? Bagaimana caranya? Kapan tenggat waktunya? Bagaimana kalau dia minta?

So here’s what I’m gonna do:
  • Puji dengan kalimat “Kai hebat tidur sendiri tidak mimi, soalnya sudah 2 tahun kan? Jadi tidak mimi lagi” Kenapa dia harus berhenti, karena sudah 2 tahun. Kenapa harus 2 tahun, karena batas mimi cuma sampai 2 tahun.
  • Jika minta mimi, alihkan perhatiannya dengan buku atau menyanyi.
  • Niat saya harus bulat dulu. Kalau akan terus setengah seperti yang lalu gak akan bisa maju.
Dan akhirnya ya! Saya selesai menyusui!!!! Wooooho! Ternyata bakal jauh lebih mudah kalau dari awal saya rela, saya mantap dulu, saya yakin. Pastilah gak usah pake drama. Karena sejak Kai mengulang “Jangan mimi, gak boleh” dia praktis gak minta mimi lagi. Hahahahahahahaha.

Dia akan ganti “Bu mimi bu!” dengan “Bu bikin cucu enpabow bu!”


Walau jadinya saya sering banget ke dapur bikin susu ya, tapi udahlah. Alhamdulillah 2 hari sebelum ulang tahunnya yang kedua Kai berhasil lepas mimi.

Thank you Ka, I love you♥️

You Might Also Like

0 komentar