Bijak Mengelola Uang

March 15, 2019

Sejak kegetok Kak Icha untuk self control, aku mendadak jadi bawel banget untuk urusan uang. Setiap kembalian aku catat dan simpan, setiap ada hal di luar budget yang tiba tiba keluar pasti kesel. Keselnya, ini harus potong dari post yang mana nih?!

Aku pernah baca dimana gitu, uang itu bukan berapa banyaknya tapi bagaimana membelanjakannya. Kenapa tiap ada sedikit bisa cukup sementara pas ada lebih malah kurang? Ya karena itu tadi, bagaimana membelanjakannya?

Karena uang cari sendiri, habisin sendiri, bokek sendiri, jadi harus pintar pintar kelola uang. Telat banget emang tapi semoga bisa mengejar ketertinggalan.

Tujuan aku yang utama gak muluk muluk: Mengubah kebiasaan.

Biasanya emang gimana? Pas ada uang belanja mulu, begitu mau habis baru ngirit. Makanya gak pernah ada yang bisa ditabung. Mulai tahun ini kami mau ubah kebiasaan itu, mau disiplin sama budget yang udah dibuat sendiri. Mau lihat ketahanan diri bisa sejauh apa sih. Harapan jangka panjangnya nih kalau kebiasaan udah berubah harus bisa mulai nabung dan alokasi dana untuk yang lain.

Terus gimana caranya mengubah kebiasaan? Menahan diri. Iya cuma itu. Hahaha. Kami sadar gak punya self control, gak ada satupun dari kami yang ‘pelit’ jadi dana selalu ngucur. Aku mau apa, boleh. Appa mau apa boleh on repeat tanpa cek lagi budget bulanan. Kebobolan kan?

Ya udah, kami dengan sadar memupuk ketahanan diri. Aku sih kendalinya, jadi aku atur ulang budget bulanan dan jelasin rencana aku ke suami.

Dulu uang untuk jajan harian main tarik tunai gak dihitung habis berapa, sekarang aku tarik jatah untuk sebulan terus aku simpen di amplop per minggu. Tiap hari ambil jatah masing masing, kalau ada lebih disimpan sendiri begitu terus sampai minggu berakhir. Kalau sabtu minggu mau ke mall atau makan enak silakan. Tapi kalau gak ada uang lebihan gak boleh ambil jatah dari uang jajan minggu berikutnya. It means, mau hedon sabtu minggu ngiritlah pas hari kerja. Ke mall bawa tunai yang ada, debet tinggal di rumah. Bener bener cuma segitu aja, cukup gak cukup ya cukupin. Hahaha. Aku senang karena jajan di rumah yang receh receh aja jadi mikir banget.

Selama ini bayar makanan gak pernah pakai uang tunai, kemarin itu ngitung dulu uangnya cukup buat makan apa hahahaha. Antara ngenes tapi bodo amatlah. Uangku harus diselamatkan. Oh terus, biasanya aku beli susu dan popok ketika akan habis sekarang nyetok di awal biar tenang. Pas akhir bulan mau gajian udah siap masukin lagi untuk persediaan sebulan.

Doakan kami bertahan!

You Might Also Like

0 komentar